Sabtu, 30 Oktober 2010

Ungu Diusir

Lantaran memakai celana jins, grup band Ungu diusir dari Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (30/10). Padahal, mereka datang ke sana karena diundang mengikuti peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-78. Personel Ungu mengaku kecewa dan sakit hati.
Padahal di acara itu Ungu akan menerima penghargaan, karena album religi mereka, SurgaMu. Ungu dianggap sebagai band yang bisa menginspirasi generasi muda. Penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga itu sedianya akan diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain Ungu, band Cokelat dan Eross Chandra "Sheila on 7" juga menerima penghargaan serupa.
"Jelas kami kecewa. Impian kami untuk bertemu Bapak Jusuf Kalla kandas. Padahal, kami sudah membayangkan akan bersalaman, berfoto bareng, minta tanda tangan, dan lain-lain. Apalagi karena kami mengagumi beliau, jadi kami sedih karena impian itu tidak tercapai," kata Pasha, vokalis Ungu kepada Warta Kota, di kantor Trinity Optima, Senin (30/10).
Ungu bukan berlaku tidak sopan dengan memakai celana jins, sebab sebelum datang ke acara itu, mereka sudah bertanya ke panitia dan panitia memperkenankan mereka tampil apa adanya asal rapi. "Panitia bilang, tolong jangan hilangkan identitas band. Kami sudah berkali-kali bertanya apa benar boleh pakai baju yang biasa kami pakai. Mereka bilang oke. Jadi, kami pakai baju yang biasa kami pakai, tapi jelas lebih rapi dari biasanya. Kami bahkan bela-belain menyewa jas demi tampil lebih rapi," kata Pasha.
"Kalau saja panitia menegaskan kami harus tampil dengan celana kain dan baju batik, pasti juga kami bela-belain pakai baju itu. Tapi, mereka kan sudah bilang kami tidak harus mengubah identitas berbusana kami," tambah Makki.
Lima personel Ungu, Pasha, Makki (bas), Rowman (drum), Onci (gitar), dan Enda (gitar), kemudian diminta pulang oleh petugas protokoler di Istana Wapres. Impian untuk mendapat penghargaan langsung dari tangan Wapres, Jusuf Kalla pun buyar. "Kalau tidak disebut diusir, kami diapakan ya? Ya datang ke rumah orang tapi tidak boleh masuk bisa dibilang apa? Petugas protokoler bilang, kami enggak bisa masuk karena pakai jins, mereka bilang kami pulang saja ya sudah kami pulang," kata Pasha.
Sakit hatiMenurut Cita, manajer Ungu, yang dihubungi terpisah mengatakan bahwa sebenarnya para personel Ungu dapat memaklumi aturan protokoler kepresidenan tersebut. Namun, kata Cita, anak-anak Ungu merasa sakit hati karena cara petugas protokoler yang terlalu kasar saat meminta mereka keluar karena mengenakan celana jins yang dianggap tidak sopan. "Cuma itu (teguran yang terlalu keras–Red) yang disesalkan sama anak-anak. Terlalu kasar. Apalagi pengusiran itu dilakukan di depan tamu undangan lain. Ya sudah, mau bagaimana lagi," ujar Cita.
Sebenarnya, Pasha bisa masuk Istana karena ia memakai celana dari bahan katun. Tapi, karena Ungu adalah band, ia menolak masuk sendirian. Ia memilih bersama rekan-rekannya. "Trus waktu kami sudah jalan pulang, ada dua petugas mengejar. Mereka meminta kami tidak pulang dulu, tapi kami sudah telanjur masuk mobil dan akhirnya kami memutuskan untuk tidak kembali ka sana," ungkap Pasha.
Ungu mengaku kecewa berat apalagi karena mereka sudah bela-belain pulang ke Jakarta dari tur mereka di Sulawesi. Makki bilang, mereka tidak tidur sehabis konser di Makassar, Minggu (29/10) malam. Mereka terbang ke Jakarta dengan pesawat paling pagi. Mereka pun tiba di Jakarta pukul 08.00. "Kekecewaan kami karena cara panitia tidak mengizinkan kami masuk yang kurang enak. Masalahnya, di pintu pemeriksaan pertama, kami sudah bisa masuk, di pintu kedua kami sama sekali tidak bisa masuk. Artinya, ini tidak ada koordinasi antarmereka. Kalau mengurus hal seperti ini saja mereka tidak mampu, bagaimana mengurus hal lain yang lebih besar?" ungkap Makki.
Tapi, Ungu mengaku mereka juga mendapat pelajaran berarti dari peristiwa itu. Kata Pasha, "Kami mendapat pelajaran untuk tidak bermimpi masuk istana tanpa celana kain. Tanpa baju batik."
Meski demikian, Ungu mengaku bersyukur mendapat penghargaan dari pemerintah. Mereka bangga karena artinya kerja keras mereka di bidang seni mendapat perhatian dari pemerintah. "Sayangnya kami tidak bisa menerima langsung penghargaan itu. Kami juga belum tahu apakah penghargaan itu tetap akan kami terima. Kalau ya, paling juga dikirim," kata Pasha.
Setelah insiden itu, Ungu akan kembali ke Sulawesi. Mereka masih harus menyelesaikan tur ke lima kota di sana.

Ungu


Asal Jakarta, Indonesia
Tahun aktif 1996 - sekarang
Aliran pop
Label Trinity Optima Production
Manajemen
Personil Pasha (vokalis)
Makki (bass)
Enda (gitar)
Oncy (gitar)
Rowman (drum)
Mantan personil Ekky (gitar)
Michael (vokalis)
Aryo (gitar)
Pasha (drum)
Situs web http://www.unguband.com 
















                                                   

Ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha (penyanyi), Makki (bass), Enda (gitar), Oncy (gitar), dan Rowman (drum). Sampai tahun 2007 mereka telah menghasilkan 4 album dan 2 album mini.
Ungu terbentuk tahun 1996. Motor pembentuknya adalah Ekky (gitar) dan saat itu vokalisnya adalah Michael, sedangkan drum dipegang oleh Pasha Van derr Krabb. Tahun 1997, saat Ungu hendak manggung, Pasha Van derr Krabb 'menghilang' dan posisinya digantikan oleh Rowman. Enda yang sebelumnya adalah roadies-nya Ekky juga ikut bergabung dengan Ungu.
Tahun 2000, Ungu mulai mempersiapkan album pertama mereka, yang akhirnya dirilis 6 Juli 2002 bertajuk Laguku. Sebelumnya, Ungu ikut mengisi 2 lagu di album kompilasi Klik bersama Lakuna, Borneo, Piknik, dan Energy. Ke dua lagu tersebut adalah "Hasrat" dan "Bunga". Single pertama album ini, "Bayang Semu" menjadi ost. sinetron ABG (RCTI). Meski terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun album ini dirilis.
Saat hendak masuk dapur rekaman untuk album kedua, Ekky memutuskan keluar. Oncy yang saat itu baru keluar dari Funky Kopral dipilih untuk menggantikan Ekky. Album kedua Ungu Tempat Terindah dirilis Desember 2003. Album ini menjagokan "Karena Dia Kamu" sebagai single pertama dan "Suara Hati" dipilih sebagai single kedua. Baru empat bulan dirilis, penjualannya telah mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000 kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.
Pada tahun 2005, Ungu menjadi salah satu artis yang berkolaborasi dengan Chrisye di album terbaru Chrisye, "Senyawa".
Album Melayang dirilis Desember 2005. Di albumnya yang ketiga dengan single "Demi Waktu", Ungu mendapat double platinum. Dengan hits Demi Waktu mengantarkan Ungu jadi MTV Exclusive Artis di bulan Desember 2005. Gaung "Demi Waktu" merambah negeri Jiran, Malaysia. Empat perusahaan label berebut untuk mendapatkan hak edar di sana. SRC, perusahaan yang menaungi Siti Nurhaliza akhirnya keluar sebagai pemenang.
Ungu mengeluarkan sebuah mini album untuk menyambut Ramadhan 1427 H bertajuk SurgaMu yang dirilis September 2006. Hanya dalam tempo sepuluh hari sejak rilis mini album SurgaMu, telah terjual sebanyak 150 ribu keping. Bahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi penghargaan 'Inspiring' atas album religi SurgaMu. Sayangnya, saat hendak menerima penghargaan di istana Wapres, Ungu yang mengenakan setelah jas yang dipadu celana jeans ditolak masuk ke dalam istana, dengan alasan pakaian yang tak sesuai dengan protokoler istana.
Dalam Penghargaan MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".
Ungu dengan dukungan "A Mild Live Productions" dan "Trinity Optima Productions" membuat buku biografi. Buku yang diberi judul "A Mild Live Ungu Book Magazine" itu diluncurkan pada Kamis, 10 Mei 2007, di Jakarta. Dicetak sebanyak 40 ribu eksemplar, buku tersebut memuat biografi masing-masing personil, diskografi Ungu, foto-foto, dan bahkan chord lagu-lagu Ungu.
Ungu juga sering terlibat dalam pembuatan album soundtrack. Ungu pernah menyumbangkan lagu untuk film Buruan Cium Gue yang dilarang edar. Ungu pun menyumbangkan 3 buah lagu untuk film Coklat Stroberi yakni dua lagu baru, "Disini Untukmu" dan "Sahabatku", serta mengikutkan lagu "Berjanjilah" dari album ketiga mereka Melayang.
Dalam ajang "SCTV Music Awards 2007" di Balai Sidang Jakarta (JHCC), Ungu mendapat 4 kemenangan. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan 'Album Religi', 'Lagu Paling Ngetop' dan 'Video Klip Paling Ngetop' untuk lagu "Andai Kutahu". Sedangkan Melayang dengan lagu andalan "Tercipta Untukmu" memenangkan kategori 'Album Pop Rock Duo/Grup'.
Ungu kembali merilis album reguler keempatnya bertajuk Untukmu Selamanya. Album ini di-launching di empat negara sekaligus, yaitu 9 Agustus 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Agustus 2007 di Singapura, 12 Agustus 2007 Hongkong dan puncaknya 15 Agustus 2007 di Jakarta, Indonesia. Lagu andalan dalam album ini antara lain, "Kekasih Gelapku", "Cinta dalam Hati", "Apalah Arti Cinta" dan "Ijinkan Aku".
Menyambut Ramadhan 1428 H, Ungu merilis album religi lagi yang berbentuk mini album bertajuk Para Pencari-Mu. Dalam album ini Ungu berkolaborasi dengan ustad Jeffry Al Buchori. Album ini hanya berisi lima lagu, yaitu "Para PencariMu", "Sembah Sujudku", "Surga Hati", "Sesungguhnya", dan "Tuhanku". Sebelum mini album ini dirilis, tiga dari lima lagu telah terpilih sebagai soundtrack sinetron religi yang tayang selama Bulan Ramadhan.
Ungu kembali meraih penghargaan untuk kategori 'Band Ngetop' di ajang SCTV Awards 2007, yang berlangsung di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 24 Agusutus 2007. Dalam ajang itu, Ungu berhasil menyisihkan grup band lainnya, seperti Ada Band, Peterpan, Radja, dan pendatang baru yang mendadak populer, Kangen Band. Pada tahun 2007, Ungu bersama Samsons dan Naff, dijuluki 'The Rising Star' band oleh penyelenggara konser musik akbar Soundrenaline, A Mild Live Productions dan Deteksi Productions, juga oleh raksasa label rekaman Musica Studio